MUSUH ADALAH SAHABATKU
Kebaikan kini hanya ada di rel kereta apiMengalir kemana arah melaju tapi tersiksa
Pengertian hanya bisa memerintah kelemahan
Yang dimana selalu jadi momok keinginan
Urat didalam tubuhku mulai terurai
Bersama gugur daun dan ludah yang dimuntahkan
Rasa sebah dan hambar telah memintaku
Untuk menjadi sahabatnya dengan selembar tikar
Saat ini kelemahanku dan rasa setia
Telah mengadu domba niat disela bibirku
Dan kerikil-kerikil telah menjelma
Sabun mandi yang tiap hari ku pakai
Lampion didalam kenangan ku padam tertiup
Oleh angin yang terbawa oleh angin kegelisahan
Dimana teLah membangun pondasi di alas
Ku berdiri didekat gerbang liang ludah
Kutinggalkan semua berkas dan bau pesing
Yang dulu aq cicipi saat menggandeng
Semua ucapan sinis didepan muka
Para pendendam dan pemuja keharaman
0 komentar:
Posting Komentar