Rabu, 27 April 2011

Sang kancil dan cicak kecil

|0 komentar
Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah, 
Buah merah 
Enak sekali
Jangan lupa kawan
yang paling manis
taruh di pinggir
buat dimakan nanti 
Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati (Undil – 2010). 

kancil mencuri timun

|0 komentar
Alkisah Sang Kancil kedatangan serombongan gajah yang bertamu sambil membawa anak mereka yang sakit. Semua tabib di hutan telah menyerah, tak mampu mengobati penyakitnya. Badan Si Ajah (Anak gaJah) demam, kepalanya pusing, perut mual dan tidak mau makan, mirip dengan penyakit meriang biasa tetapi tidak kunjung sembuh.



Setelah Sang Kancil memeriksa dengan seksama, tahulah dia bahwa si Ajah telah terserang typhus. Belum ada obat typhus yang dimiliki apotek hutan raya, sehingga hanya ada harapan kecil bagi Ajah untuk sembuh.

Namun sebenarnya ada peluang untuk sembuh, yaitu mendapatkan antibiotik yang telah ditemukan bangsa manusia bertahun-tahun silam. Ada keluarga petani yang menetap di pinggir hutan. Mungkin mereka memiliki persediaan antibiotik itu.

Tapi siapakah yang berani meminta antibiotik pada mereka?

Seperti yang diduga Sang Kancil, tak satupun gajah yang berani pergi ke rumah petani untuk meminta antibiotik. Termasuk Sang Gajah Ketua. Si Gajah raksasa paling besar diantara rombongan gajah itu gentar mendengar kata “manusia”.  

Dalam bayangannya, bila dia muncul di depan Pak Tani yang gagah perkasa itu, dia masih beruntung bila hanya ditangkap dan dijadikan kuli pengangkut barang. Kalo lagi sial, hidupnya bakalan berakhir di moncong senapan berburu yang sangat dahsyat itu.

Tidak pilihan lain bagi Sang Kancil selaku pemimpin binatang-binatang di hutan raya selain datang sendiri ke rumah petani untuk meminta antibiotik. Maka pada pagi hari yang cerah, dengan diiringi lambaian tangan rakyatnya, Sang Kancil melangkahkan kakinya meninggalkan hutan raya menuju tanah pertanian di pinggir hutan dengan hanya membawa sedikit bekal makanan. Maklum dia sedangdiet karena beberapa bulan ini tubuhnya terasa makin tambun saja.

Dengan bantuan peta yang dipinjam dari perpustakaan hutan raya, Sang Raja Hutan tahu jalan paling pendek menuju tanah pertanian. Hanya butuh waktu satu minggu sebelum Sang Kancil menginjakkan kakinya di tepi hutan, padahal bila tanpa bantuan peta bisa mencapai 1 bulan untuk sampai di pemukiman manusia. Wajarlah karena Sang Kancil adalah seorang raja yang suka melakukan inovasi agar segala sesuatunya semakin baik.   Samar-samar dilihatnya kebun tanaman luas membentang di hadapannya.

^_^

Setelah melewati kebun kiwi, kebun alamanda, kebun bunga matahari, kebun rapunzel dan kebun lidah buaya, sampailah Sang Kancil di kebun timun yang berbuah lebat. Dipandanginya ratusan timun yang menjuntai dari batang-batang tanaman. 

Timun-timun yang panjang dan gemuk, dengan warna hijau segar yang menerbitkan selera. Dilihatnya ada sesosok tubuh yang berdiri membelakangi dirinya. Disangkanya dia adalah Pak Tani.

Sang Kancil menyapa sesosok tubuh itu. Tapi dia diam saja. Sang Kancil mencoba menyapa dengan suara lebih keras, kemudian lebih keras lagi lalu sampai setengah berteriak. Tapi sosok itu masih diam saja. Sang Kancil mendekat dan mencoba menyentuh bahu sosok itu. Tapi celaka. Tangannya menempel pada sosok itu.

Saat tangan yang satunya mencoba membantu melepaskan, justru ikut menempel di sosok itu. Tahulah Sang Kancil bahwa dirinya telah terjebak pada orang-orangan sawah yang telah dilumuri getah nangka yang sangat lengket.

Dia pernah membaca tentang bahaya jebakan orang-orangan sawah itu di salah satu buku di perpustakaan hutan raya. Menurut buku itu seharusnya dirinya tak boleh dekat-dekat sosok mirip manusia itu, karena bisa terperangkap. Tapi terlambat, Kancil baru menyadari setelah terjebak.

Satpam 1001 skills

|0 komentar
Donny Irawady Laksana adalah seorang satpam di sebuah perumahan. Pekerjaan utama Donny adalah menjaga kemanan di blok 7 perumahan bersama tiga orang temannya. Selama ini Donny dan ketiga temannya dikenal ringan tangan, rela mengerjakan pekerjaan di luar tugas resminya. Mereka tidak hanya menjaga kemanan tetapi juga menjaga kondisi fasilitas umum dan kebersihan lingkungan.

Mereka tak segan mencabut rumput-rumput liar yang tumbuh di trotoar jalan, memastikan tukang sampah mengosongkan semua tempat sampah, membantu memotong pepohonan milik warga yang mulai rimbun, memperbaiki kerusakan kecil pada pagar milik warga, mengganti lampu jalan yang mati hingga mengantar warga yang mendadak sakit ke rumah sakit. Semua itu dilakukan tanpa imbalan. Karena perilaku mereka itulah maka warga sangat senang mempekerjakan Donny dan teman-temannya.

Walaupun tugas utamanya menjaga keamanan, ternyata Donny memiliki keahlian lain yang secara luas diketahui oleh warga.

Dia bisa memperbaiki gangguan kecil pada bermacam-macam barang rumah tangga seperti kompor, aneka perlengkapan dapur, alat elektronik, TV, dan komputer.

Kecuali barang-barang tersebut mengalami kerusakan besar, Donny mampu memperbaikinya. Donny juga punya keahlian khusus dalam hal pemipaan, dia bisa memperbaiki kran air yang rusak, pipa-pipa yang mengalami kebocoran ataupun pompa air yang rusak.

Namun jangan dikira keahlian itu didapat Donny begitu saja. Saat mulai menjadi satpam dia tidak memiliki keahlian apa-apa karena sekolahnya-pun di SMA umum bukan sekolah teknik kejuruan. Tapi kemudian Donny yang sering berinteraksi secara intensif dengan warga karena aktifitas keliling kompleks yang dilakukannya saat berdinas – seringkali dimintai tolong memperbaiki barang-barang rumah tangga.

Pada mulanya Donny mencarikan tukang dari luar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Saat itu dia menolak menerima tip karena dianggapnya sebagai bagian dari layanan kepada warga. Warga-pun tidak memaksa Donny menerima tip karena menyangka Donny mendapat tip dari para tukang. Sebenarnya Donny tak pernah menerima tip dari tukang, dia hanya berusaha keras untuk belajar dari mereka tentang cara perbaikan aneka barang rumah tangga.

Lama-kelamaan karena sering membantu dan banyak bertanya pada tukang atau montir yang sedang memperbaiki kerusakan, maka Donny memiliki ketrampilan juga dalam perbaikan. Tak puas dengan learning by doing, Donny juga mengambil kursus-kursus perbaikan barang elektronik, kursus montir mobil hingga kursus pertukangan sederhana.

Diantara bermacam keahlian itu, memperbaiki kerusakan kran, pipa air dan pompa air adalah keahlian utama Donny. Nama Donny sebagai tukang pipa telah tersohor bukan hanya di blok yang dia jaga, tapi juga blok-blok lain dan bahkan di kompleks perumahan lain yang berdekatan. Bila saat tidak sedang berdinas, Donny dengan senang hati memenuhi permintaan perbaikan pipa dari tempat lain.

Walaupun telah laris sebagai tukang ledeng, Donny tidak kendur dalam menjalankan tugas sebagai satpam. Dia tahu betul bahwa dirinya bisa mendapatkan pelanggan karena sering berinteraksi secara baik dengan mereka.

Donny memang telah ahli dalam ledeng, tapi dia sadar bahwa banyak juga ahli di luar sana yang telah berpengalaman puluhan tahun. Di antara alasan warga memakai dirinya adalah karena mereka kenal dekat dengan Donny sebagai satpam yang dapat dipercaya. Reputasi Donny sebagai satpam yang baik telah membantunya mendapatkan pelanggan.

Pada teman-teman satpam pun Donny tak segan-segan menularkan pengetahuannya. Soal perbaikan TV dan komputer, Satpam Andre telah semahir Donny. Perkara perbaikan elektronik dapur seperti kompor listrik dan kulkas, Satpam Keanu adalah jagonya. Perbaikan atap yang bocor atau dinding kamar mandi yang retak adalah keahlian baru Satpam Willy. Mereka memang di paksa-paksa oleh Donny untuk belajar bermacam keahlian agar bisa mendapat penghasilan tambahan.

Kini berbekal aneka keahlian yang mereka miliki, Donny dan teman-teman satpamnya memiliki tambahan penghasilan yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada saat tidak berdinas mereka sibuk melayani permintaan perbaikan dari perumahan-perumahan tetangga.

Itu semua karena reputasi mereka sebagai satpam yang baik telah dikenal warga sehingga mereka mau merekomendasikan pada teman dan kenalan dari tempat lain. Donny sadar betul akan hal itu. Bagaimanapun basic dirinya adalah satpam. Karenanya dia tidak bosan-bosannya berpesan pada teman-temannya untuk menjaga kinerja mereka sebagai satpam agar tidak mengecewakan warga. (undil 2011)

visitors

free counters
Angry Birds -  Red Bird

Bottom 2

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bottom 3

Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-atau-memasang-widget.html#ixzz1t2W1iuAm